Pada video disebutkan bahwa pembakuan larutan NaOH dilakukan replikasi sebanyak 3 kali sedangkan pada jurnal yang saya dapatkan : https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Penetapan+Kadar+Na-Siklamat+Pada+Minuman+Serbuk+Instan+Dan++Minuman+Kemasan+Kaleng+Yang+Diperdagangkan+Di+Delitua++Dengan+Metode+Alkalimetri&btnG=#d=gs_qabs&t=1684947686388&u=%23p%3DYGf5UW0qpDIJ pembakuan larutan NaOH tersebut dilakukan replikasi sebanyak 6 kali, pertanyaan saya adalah bagaimanakah pengaruh jumlah replikasi tersebut terhadap pembakuan larutan NaOH dan sebaiknya berapakah jumlah replikasi yang dilakukan pada pembakuan larutan NaOH tersebut? Apakah jumlah replikasi dalam pembakuan NaOH tersebut berpengaruh terhadap jumlah kadar Na-siklamat yang terkandung dalam sampel?
Pada video diketahui bahwa jumlah volume titran yang digunakan tidak lebih dari 2 ml sudah mendapatkan jumlah kadar Na-Siklamat pada minuman serbuk instan.
Sedangkan pada jurnal: https://jurnal.stikesmus.ac.id/index.php/avicenna/article/view/309/237
Jumlah volume titran yang digunakan ialah lebih dari 5 ml baru bisa mendapatkan jumlah kadar Na-Siklamat pada minuman serbuk instan.
Yang ingin saya tanyakan ialah mengapa hal itu dapat terjadi dan apa saja yang mempengaruhi sehingga hal ini dapat terjadi?
pada jurnal yang dilampirkan penyaji disebutkan bahwa "Pembakuan Larutan NaOH 0,1N Pembakuan larutan NaOH 0,1 N dilakukan replikasi sebanyak 3 kali" sementara pada jurnal https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM/article/download/88/28/ disebutkan bahwa "Pembakuan larutan NaOH 0,1 N dilakukan replikasi sebanyak 6 kali" mengapa terjadi perbedaan jumlah dalam berapa kali replikasi dilakukan ? apa yang terjadi sehingga dapat menyebabkan hal tersebut? apakah ada faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut?
Pada video disebutkan bahwa pembakuan larutan NaOH dilakukan replikasi sebanyak 3 kali sedangkan pada jurnal yang saya dapatkan : https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Penetapan+Kadar+Na-Siklamat+Pada+Minuman+Serbuk+Instan+Dan++Minuman+Kemasan+Kaleng+Yang+Diperdagangkan+Di+Delitua++Dengan+Metode+Alkalimetri&btnG=#d=gs_qabs&t=1684947686388&u=%23p%3DYGf5UW0qpDIJ
BalasHapuspembakuan larutan NaOH tersebut dilakukan replikasi sebanyak 6 kali, pertanyaan saya adalah bagaimanakah pengaruh jumlah replikasi tersebut terhadap pembakuan larutan NaOH dan sebaiknya berapakah jumlah replikasi yang dilakukan pada pembakuan larutan NaOH tersebut? Apakah jumlah replikasi dalam pembakuan NaOH tersebut berpengaruh terhadap jumlah kadar Na-siklamat yang terkandung dalam sampel?
Pada video diketahui bahwa jumlah volume titran yang digunakan tidak lebih dari 2 ml sudah mendapatkan jumlah kadar Na-Siklamat pada minuman serbuk instan.
BalasHapusSedangkan pada jurnal: https://jurnal.stikesmus.ac.id/index.php/avicenna/article/view/309/237
Jumlah volume titran yang digunakan ialah lebih dari 5 ml baru bisa mendapatkan jumlah kadar Na-Siklamat pada minuman serbuk instan.
Yang ingin saya tanyakan ialah mengapa hal itu dapat terjadi dan apa saja yang mempengaruhi sehingga hal ini dapat terjadi?
pada jurnal yang dilampirkan penyaji disebutkan bahwa "Pembakuan Larutan NaOH 0,1N Pembakuan larutan NaOH 0,1 N dilakukan replikasi sebanyak 3 kali"
BalasHapussementara pada jurnal https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM/article/download/88/28/
disebutkan bahwa "Pembakuan larutan NaOH 0,1 N dilakukan replikasi sebanyak 6 kali" mengapa terjadi perbedaan jumlah dalam berapa kali replikasi dilakukan ? apa yang terjadi sehingga dapat menyebabkan hal tersebut? apakah ada faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut?